Wednesday 30 April 2014

Puisi: Sabar

SABAR

Sabarlah,
esok akan tetap ada keredupan,
yang menjadi awan di langit biru,
sabar itu realiti kehidupan,
ku tempuhi sedetik nafas perhentian,
sedetik ke sedetik tujuan.

Saat air mata mengalir,
Saat hati terluka,
Saat amarah mula berkuasa,
Saat dugaan menimpa,
Tanamkan sabar dalam hati.

Tatkala terjurai butir-butir air mata ,
menitislah ke rekah tanah
dalam sedu-sedan,
Sabar menyubur kehidupan.
Sabar Sebahagian Iman,
Sabar benteng hatimu,
Sabar pembuka cahaya hati,
Bersabarlah Tuhan itu Maha adil.

Saturday 26 April 2014

Puisi : Sejarah Hati

SEJARAH HATI

Mampukah aku,
melakar sejarah  hati,
berlegar menghuni kamar emosi,
menjadi pohon mimpi ilusi
terus membuai
menjadi ombak bertali-temali.
Cuba fahami diri ini,
Cuba mengerti,
Kerana mampukah aku
jika aku kekal menanti cinta syurga
tetap ada setangkai cahaya untukmu
yang pernah sembunyi di setiap tangkai
cahaya mentari.



Thursday 24 April 2014

Puisi Wanita dan Bunga


WANITA DAN BUNGA


Wanita ibarat Bunga,
Wanita dan Bunga cerminan indahnya wanita dicipta, 
Senyuman manis tetap segar dalam pandangan
tetap indah di ruang masa
Bunga itu tetap mekar 
tanpa ada yang tercalar
tanpa ada yang terjatuh kelopaknya,
harmoninya bunga itu di jiwa indah
malam hilang berganti siang
warnanya tetap terang bercahaya,
alunan zikir hati berbicara,
pegangan iman jagalah maruah,
Jangan biar disentuh bunga itu,
jika tiada yang menyunting dengan halal,
tetapi taatlah bunga itu,
jika ada yang menyunting ingin ke jannah bersama,
Itulah wanita yang tinggi darjatnya.

Wednesday 23 April 2014

Sajak Harapan Padamu MH370.

HARAPAN PADAMU MH370

Berita tergempar MH370 menerpa,
Dikatakan Hilang dari radar,
Membuka satu tirai misteri,
Peristiwa Hitam menelusuri dunia,
Fatamorgana dunia berduka lara,
luluhnya hati tidak terkata.

Saat itu aku terkilan,
Saat itu aku terdiam,
Saat itu aku mula berharap,
Jika MH370 tidak ditemui,
Aku berharap padamu Tuhan,
Andai hilang sementara berilah petunjukmu,
Andai hilang selamanya tunjukkanlah jasad mereka,
Andai itu takdirnya sekalung pasrah ku tujukan,
Tidaklah seantero dunia tertanya-tanya.

Proses pencarian gigih diteruskan,
Pabila melihat ahli keluarga MH370,
Sakitnya jiwa ini,
patahnya hati ini,
Melihat air mata jatuh di pipi mulus mereka,
air mata yang syahdu,
air mata hati luka berdarah,
Walau mereka redha,
namun di hati mereka berbicara,
Pulanglah MH370
PULANGLAH!
Di mana kau berada MH 370,
Kami tetap akan menantimu.
Meski aku turut merasa pemergianmu,
Percayalah jauh di sudut hatiku,
Aku menginginkan kepulanganmu MH370.

Puisi Pencarian

PENCARIAN


Mencari kasih, rupanya hati tertusuk duri
mencari ilmu, rupanya belum lagi mencukupi
mencari duniawi, rupanya ukhrawi kekal abadi
mencari mati, rupanya bekalan belum mencukupi
mencari memori, rupanya lupa penyakit hati

mencari mentari, rupanya  mendung lagi
mencari isteri, rupanya tidak sempurna iman menjadi imam,

mencari suami, rupanya dipermain hati,
mencari mimpi, rupanya di siang hari.
mencari cinta,rupanya jodoh tidak ditemui,
sudah berhenti mencari yang lalai,

Pencarian pasti akan tamat,
namun ingatlah manusia,

mencari redha ilahi pasti bahagia akan ditemui.

Sajak Lautan Ilmu

LAUTAN ILMU

Kata Orang,
Ilmu itu pelita hidup,
Bagi aku,
Ilmu itu lautan tanpa tepian
Aku perlukan rakit
Mungkin juga sampan
Aku perlukan pendayung
Juga layar mengerbang
Dijadikan kenderaan untuk berlayar
Bahtera telah aku labuhkan
Penat lelah ku dayung di lautan ini
Namun pantainya tiada samar kelihatan
Kadang-kadang aku rasakan sudah jauh perjalanan
Lalu ku toleh ke belakang
aku mengeluh,
Terlalu sikit bekalan ilmu buat mata
Masih banyak perlu diteroka,
aku akan tewas di lautan ilmu,
Jika aku penat dan mengalah,
aku akan berjaya di lautan ilmu jika aku beramal dengan ilmu,
kerana ilmu tanpa amal adalah dusta semata.

Puisi Di Sebalik Hikmah

DI SEBALIK HIKMAH

Laut dan senja bersatu mewarnai perasaan
suria menyisih ke barat tenggelam cahaya
malam mungkinkah ada bintang
atau dingin mencari bintang
yang berkilauan.
Bila laut menyanyi irama ngeri,
Maka menangislah hati.
tapi senja akan pulang
malam sudah menunggunya
melepaskan jingga
digantikan bintang dan rembulan.
Di lautan pantai yang indah,
Tuhan mendatangkan ombak yang bergelora,
Menghempas segala yang ada,
tetapi manusia tidak tahu Tuhan ingin mendatangkan pelangi.

Puisi : Luahan Rasa Terluka

LUAHAN RASA TERLUKA

Pedang diasah jadi tajam
Merasa panas hangatnya darah,
Hati aku berdarah tak rasa,
Satu luka yang tidak terkata,
Satu luka yang perit rasanya,
Melukakan jiwa dan hati yang lara.

Depan belakang kau ada,
Menikam di belakang,
Bersandiwara di hadapan,
Kau hancurkan hatiku bagai kaca pecah,
Kau diam tapi kau duri yang durjana,
Perilakumu semua dusta dan hanya mitos semata.

Inginku ungkapkan padamu,
Infiniti kasih namun tertanam infiniti kebencian,
Kau buat aku tidak wujud,
Semuanya luka,
Semuanya sakit,
Hanya Tuhan yang mengerti,
Mengapa aku begini.